Meski tak merengkuh poin sempurna di Jakabaring, namun pelatih Arema, Miroslav Janu mengaku puas dengan hasil imbang yang diraih timnya. Sementara, Ivan Kolev nampak kecewa karena ia tak bisa menurunkan skuad terbaiknya.
Sesaat usai laga, pelatih Arema Miroslav Janu tak bisa menutupi rasa puasnya dan menyatakan respek kepada para pemainnya. “Walaupun di babak pertama, gol SFC mengejutkan kami. Tapi babak kedua kami bisa mengambil alih kendali serangan,” ujar Janu yang mengeluhkan kepemimpinan wasit di lapangan.
Sedangkan kondisi berbeda ditunjukkan arsitek SFC, Ivan Kolev. Kepada wartawan, dia mengeluh soal seringnya banyak pemain yang tidak dapat turun bermain saat timnya harus tampil di setiap laga.
“Bila setiap pertandingan 5 sampai 7 pemain tidak main akibatnya bagi tim amat tidak bagus,” tanggap Kolev sebagaimana dilansir MNC.
Kolev mengakui absennya beberapa pemain inti mengakibatkan lini per lini di skuadnya kurang solid. Sementara, menyoal eksekusi penalti striker Budi Sudarsono di menit 88 yang gagal berbuah gol, pelatih asal Bulgaria itu menyebutnya hanya karena faktor luck belaka.
Dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (26/1) sore itu sendiri berkesudahan 1-1. Arema yang mengoleksi 20 poin, tetap bertengger di peringkat 3 kelasemen serta hanya terpaut 1 angka dari Semen Padang. Sementara SFC tetap berkutat di papan tengah dengan 14 poin.
0 comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komentarnya: