Gayus: Pelesiran Itu Sudah Diatur Pihak yang Inginkan Saya Mati
JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Terdakwa dugaan mafia pajak, Gayus HP Tambunan, mengklaim ada pihak yang mengancam nyawanya, salah satunya dengan mengatur sejumlah kasus termasuk kepergiannya ke Macau, Singapura dan Malaysia."Setingan ini sangat jelas sekali, intinya biar saya mati," katanya di sela-sela persidangannya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin.
Gayus diduga berangkat ke luar negeri pada 24 September 2010 atau saat dia masih ditahan di Rumah Tahanan, Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Gayus juga terungkap meninggalkan tahanannya untuk menyaksikan secara langsung pertandingan tenis internasional di Denpasar, Bali.
Gayus tidak mau menyebutkan siapa pihak yang sengaja mengatur agar dia terus dikenai kasus, termasuk dalam kasus perjalanannya ke luar negeri.
Namun, ia berjanji akan mengungkapkan sejelas-jelasnya mengenai kepergiannya ke luar negeri setelah vonis terhadapnya dalam kasus mafia pajak dijatuhkan hakim.
"Saya nanti akan membeberkan soal keberangkatan ke luar negeri itu," tandasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menilai, isu Gayus HP Tambunan keluar-masuk rutan dan berpelesir ke luar negeri menjadi alat memperlemah institusi hukum.
"Malah saya melihat kecenderungan, Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) secara tidak langsung sengaja membuka peluang bagi upaya pihak tertentu menyerang dan memperlemah institusi hukum," katanya di Jakarta.
Sebelumnya, Gayus menuding ada pihak-pihak tertentu yang mengatur mencuatkan beberapa isu tentang dirinya di media. Menurut Gayus, hampir seluruh pemberitaan itu tidak benar.
"Saya pasrah dijadikan objek pemberitaan yang 90 persen tidak benar yang sebenarnya adalah settingan pihak-pihak tertentu," ucap Gayus saat membacakan duplik pribadi terkait empat perkara dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Beberapa isu yang menurut Gayus tidak benar yakni isu pertemuan dirinya dengan tokok politik di Bali, isu ada "orang kuat" yang selama ini berada di belakangnya. Selain itu, "isu saya mengamankan aset di luar negeri, dan lain-lain," kata Gayus.
Seperti diberitakan, tiga isu itu mencuat selama proses sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gayus sempat diisukan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, setelah sama-sama nonton turnamen tenis di Nusa Dua, Bali. Bakrie sudah membantah tuduhan itu dan Polri tidak menemukan adanya bukti pertemuan keduanya.
Kemudian, Gayus diisukan dibekingi pihak tertentu lantaran dapat bebas keluar masuk rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, hingga pelesir ke Bali dan tiga negara yakni Singapura, Malaysia, dan Makau.
Selain itu, Gayus diisukan mengamankan asetnya lantaran Polri diduga belum menyita seluruh hartanya. Dugaan itu muncul setelah Gayus dapat menyuap sembilan petugas rutan dan dapat pelesir di saat hartanya telah disita. Harta yang disita penyidik yakni sebagian dari Rp 28 miliar di rekening dan Rp 74 miliar dalam bentuk uang tunai dan logam mulia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Komentarnya: